Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Selasa, 04 April 2017

Kelinci Rex


Sejarah Kelinci Rex
Ras asli rex merupakan keturunan kelinci liar di Peracis. Keberadaannya pertama kali diketahui di tahun 1919 secara tidak sengaja oleh seorang petani di sebuah peternakan di Paris. Kelinci tersebut kemudian dikembangbiakkan oleh seorang pendeta dan diikutsertakan ke dalam sebuah pameran internasional sehingga akhirnya dikenal di daratan Eropa
Pada tahun 1924, seorang profesor dari Universitas Strassburg – Jerman mengembangkan kelinci rex menjadi beberapa varietas dengan variasi warna yang baru seperti  chincilla, putih, coklat, dan lynx.
Saat ini populasinya semakin berkembang dan para peternak mengembangbiakkannya secara khusus untuk berbagai kebutuhan, termasuk di dalamnya untuk komoditas pangan dan fashion. 

Ciri-ciri Khusus

Tidak sulit untuk mengenali kelinci rex diantara jenis kelinci hias lainnya. berikut adalah karakteristik khusus yang bisa dijadikan rujukan untuk mengenalinya.
Bentuk tubuh – Ada dua jenis kelinci rex yang dikembangbiakkan secara umum, yaitu kelinci rex standar dengan bobot sekitar 3,6- 5kg, dan kelinci rex mini yang berbobot lebih kecil sekitar 1,4 – 2kg.
Kelinci ini memiliki ukuran kepala yang lebih besar dibandingkan jenis kelinci lainnya. Selain itu ukuran telinganya juga agak lebar dan berdiri tegak (tidak terkulai).
Bulu – Walaupun termasuk kelinci hias, bulu kelinci rex tidak panjang dan lebat, melainkan pendek, rapat, dan halus seperti beludru mewah. Itu sebabnya kelinci ini dikenal juga sebagai kelinci karpet. Ketebalan bulunya berkisar antara 1,3 – 2,2cm.
Selain bulunya yang pendek dan tidak mudah rontok, kelinci ini juga memiliki bulu kumis yang keriting sehingga mudah dikenali dan membuatnya berbeda dari beberapa jenis kelinci lainnya.
Warna – Kelinci rex memiliki banyak kategori warna. Berbagai organisasi kelinci pun memiliki standar yang berbeda-beda dalam menetapkan standar warna kelinci jenis ini.
Secara umum beberapa warna yang diakui sebagai warna standar rex adalah hitam, biru, castor, lynx, opal, coklat, merah, putih, chinchilla, lilac, himalayan, broken, dan tricolor. Di Indonesia sendiri, warna kelinci rex didominasi oleh motif totol (papilon), harlequin, tricolor, atau putih.  
Kelinci rex mulai eksis di Indenesia sejak tahun 2000-an. Varietas ini cocok diternakkan di daerah-daerah beriklim sejuk dengan suhu sekitar 5-15 °C. Itu sebabnya kelinci jenis ini banyak dikembangbiakkan di kawasan Lembang – Bandung, Batu – Malang, atau kawasan sejuk lainnya.
Pengembangbiakkan kelinci rex pada dasarnya dilakukan untuk kebutuhan komersial, yaitu untuk diperdagangkan sebagai binatang peliharaan, binatang konsumsi, dan komoditas non konsumsi. 
Sebagai binatang peliharaan
Sebagai kelinci hias, binatang ini dijual dalam bebagai ukuran, mulai dari anakan yang berusia dibawah 3 bulan hingga kelinci dewasa yang siap untuk dikawinkan.
Kelinci rex betina sudah bisa mulai dikawinkan saat berusia 6 bulan. Rex betina impor yang siap kawin dan melahirkan biasanya dijual dengan harga Rp500.000,00. Indukan tersebut bisa melahirkan 6x dalam satu tahun dengan jumlah anak di setiap kelahirannya antara 4-6 ekor.
Sedangkan untuk anakannya, harga jualnya cukup bervariasi tergantung dari corak, usia, dan bobotnya. Sebagai contoh, anak kelinci rex yang berusia 1,5 bulan bisa dijual dengan harga sekitar Rp50.000,00 – Rp80.000,00. Sedangkan yang berusia 3 bulan harga jualnya menjadi Rp150.000,00.


Related Posts:

  • Kelinci Rex Sejarah Kelinci Rex Ras asli rex merupakan keturunan kelinci liar di Peracis. Keberadaannya pertama kali diketahui di tahun 1919 secara tidak sengaja oleh seorang petani di sebuah peternakan di Paris. Kelinci tersebut k… Read More

0 komentar: